Ia bercerita akan kenikmatan hidup yang
sebenarnya.
Ia hanya seorang pegawai swasta biasa, tetapi
kaya akan Ilmu dan pengalaman.
Ia berusia 64 th, dimana di batas wajar dalam
seusia nya hanya tinggal menikmati sisa hidupnya bersama keluarga dan cucu.
namun semangatnya tentang menghargai
waktu, membuatnya menjadi seseorang yg sukses dalam mendidik. Mengasilkan
seorang AE Manager di salah satu agency terkenal di Jakarta ,
Dokter kemotraphy di bandung , dan seorang
mahasiswa tehnik di salah satu Universitas negri di Jakarta .
hmmm…. benar-benar pelajaran untuk kaum anak
muda jaman sekarang.
Bersama istrinya yang berprofesi sebagai
seorang programmer di salah satu perusahaan ternama. Ia mampu membuat hidup ini
menjadi senikmat madu. Mampu mengobati, dan sangat berkhasiat sarinya.
Berikut kita dengarkan mereka berbincang :
Bapak
tua : baru pulang kerja nak..?
Anak
muda : iya pak..
Bapak
Tua : hebat ya,
sudah jam segini masih berada di perjalanan
dengan kondisi traffic Jam Jakarta yang crowded.. (waktu itu sekitar pk. 19.30)
Anak
muda : hehehehe… iya pak, maklum demi mencri sesuap nasi, jadi kudu
survive di jalan walaupun lelah…
Bapak
tua : (tanpa di sadari tiba-tiba ia berkata ) “jangan pernah ngeluh
dengan waktu nak, saya bangga melihat anda seorang wanita berani berjalan
sendiri dalam rawannya kota Jakarta . Tanpa kenal rasa takut dan tegas Demi
menyambung hidup…”
(reflek sang Anak muda menoleh kaget, melihat
siapa yg sedang berbincang dengannya…. Dan ternyata seorang bapak tua dengan
rambut putih nya dan 1 tas hitam di lengannya)
Anak
muda : terima kasih, atas nasehatnya pak.
Bapak
tua : Dinas dimana nak ?
Anak
muda : di daerah buncit pak. kalau bapak dimana ?
Bapak
tua : saya di salah satu perusahaan contractor di Jakarta nak..
Anak
muda : bapak juga hebat, seusia bapak masih berada di jalan Jakarta dengan traffic jam
nya…
Bapak
tua : (sambil tersenyum ) iya nak, ini adalah dunia saya, kenikmatan
saya, dan hari-hari akhir saya…..
(wow, nih bapak seorang pegawai, atau
jangan-jangan dia seseorang yang penting?? Hhmmm… mari kita telusuri )
Anak
muda : wah… bapak ini puitis ya… hehehe…
Bapak
tua : bukan puitis nak, but this is a reality…
(wew,
makin serius ney orang…)
Saya
bekerja sudah puluhan tahun, banyak waktu yg saya nikmati dengan keadaan nak…
sebenarnya
saya sudah pensiun, tetapi perusahaan saya masih menghubungi saya dan
menawarkan jabatan project manager kepada saya… tapi saya menolak….
Anak muda : loh
…??!! Kenapa bapak menolak, bukan itu jabatan cukup lumayan pak??
Bapak tua :
hehehe… anak muda, ini adalah amanah dari anak saya …
“
seandainya bapak, di hubungi kembali dan di tawarkan jabatan yang lebih tinggi,
sebaiknya bapak menolak, buat apa pak sudah seusia bapak masih saja bekerja
keras ….?? Lebih baik bapak berikan kesempatan itu untuk anak-anak muda yang
akan berkarya, dan bapak hanya sebagai penasehat di balik layar saja…..
Lagi
pula, seusia bapak lebih nikmat menjadi bawahan yang tidak harus mengalami
strees setiap hari, dan akan berakibat buruk kepada kesehatan bapak sendiri….
Dan
bapak hanya tinggal menikmati hidup dengan hobby-hobby kesukaan bapak dan ibu……“
Anak muda : wih,
hebat banget ya anak bapak, bisa punya amanah seperti itu….. salut saya pak …..
terus
setelah bapak sampai di rumah, dan week end, pastinya bapak berkumpul dengan
keluarga dan bercengkrama dengan anak-anak bapak kan ??? Bahagia bangat tuh pak… hehehe….
Bapak tua : tidak
nak, mereka sudah punya acara dan dunia nya masing-masing, bahkan saya dan
istri saya jarang bertemnu dengan mereka… (dengan wajah penuh harapan., untuk
dapat berkumpul dengan mereka.. )
Anak muda :
upppsss maaf pak, kalau pertanyaan saya membuat bapak menjadi sedih…. Saya
tidak bermaksud …
Bapak tua : tidak
apa-apa nak, justru saya bersyukur dalam keadaan seperti ini, menikmati sisa
hidup saya dengan istri tercinta, dan bertanggung jawab dengan YME.
(wajahnya
penuh dengan senyum penuh keihklasan )
Anak muda : ya,
seharusnya anak-2 bapak juga harus punya waktu untuk orang tuanya, bukannya
malah meninggalkan bapak dan ibu dengan waktu mereka masing-masing, karena
moment ini gak akan pernah bisa kembali pak… jangan sampai mereka merasakan
penyesalan seumur hidup , jika nanti suatu saat tidak bisa bertemu dengan bapak
dan ibu lagi, di saat mereka ingin sekali berada di pelukan bapak dan ibu…..
Itu
moment, sungguh amat sangat sedih dan penuh penyesalan pak………
Bapak tua :
(dengan senyum penuh keihklasan dan harapannya ) iya nak, terima kasih atas
amanahmu…. Semoga mereka memiliki rasa yang sama dengan mu saat ini……
Maaf
nak, bapak turun duluan ya… rumah saya sudah dekat….
Anak muda : oh,
iya pak…silahkan.. salam untuk keluarga ya pak…. sampai ketemu lagi pak….
……………………………………………………………..
0 komentar:
Posting Komentar