Kamis, 24 Januari 2008

april,130907; 05:31:51 WIB

Maafkan bintang yang masih ingin bersinar,

Meski langit t’lah memiliki bulan

Maafkan sungai yang masih ikut mengalir

Meski samudra t’lah memiliki lautan

Maafkan rumput yang masih juga tumbuh

Meski taman t’lah memiliki bunga

Dan maafkan aku yang masih mencintainya

Meski aku t’lah memilikimu

Minggu, 13 Januari 2008

Ketika rasa ini t’lah berperan

Rasa itu datang ketika diri ini terasa sepi,

Tanpa ku undang rasa itu t’lah menemaniku dalam ruang yang hampa,

Hingga akhirnya rasa itu membuat diri ini menjadi nyaman untuk membuka kembali pintu hati yang tertutup setelah 2 tahun berlalu.

Sangat kurindukan rasa ini hadir kembali dalam ruang hampaku.

Tapi,apakah rasa ini hanya mimpi belaka yang akan usai kapanpun?

Sepintas kalimat itu hadir ketika seseorang t’lah memberikan rasa ini kepada seorang gadis yang tlah kehilangan soulmate nya. Semua terasa indah, semua terasa nyaman, seakan ini adalah jawaban dari do’a nya. Hingga membuat kepercayaan diri sang gadis untuk bisa menemukan soulmatenya kembali, menjadi sesuatu kekuatan dalam dirinya.

Berawal dari keisengan dalam waktu luang, mereka bertemu tanpa disengaja. Mereka saling bercerita apa yang sedang mereka rasa saat itu, dalam sebuah dunia maya. Dimana mereka tidak mengetahui seperti apa wujud lawan bicaranya. Tanpa disadari, ternyata mereka t’lah berbagi rasa. Sampai komunikasi mereka berlajut dalam sebuah ponsel. Sungguh menyenangkan mendapat teman yang bisa saling mengerti satu sama lain. Diiringi dengan rasa penasarannya, kemudian mereka memberanikan untuk memperkenalkan suara mereka. Ternyata, ini membuat mereka tambah merasa nyaman dalam berkomunikasi. Sayangnya, waktu belum mengizinkan mereka untuk dipertemukan.

Seiring berjalannya waktu, ternyata rasa ini mulai berkembang. Rasa ingin memiliki seutuhnya satu sama lain. Tapi tidak segampang itu mereka membuka pintu hatinya kembali. Penuh dengan bayang-bayang yang tak jelas, dan trauma yang slalu menghantui mereka. “klo lu terus trauma, kapan lu mau untuk mulai pacaran lagi, brow….?”. “Sampai kapan lu ingin hidup lu, hampa seperti ini? Tanpa seseorang yang slalu menemani lu kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun”. Ya……’ Selintas kalimat itu menjadi salah satu perbincaangan mereka.

Yang mengetuk pintu hati sang gadis, untuk ingin mencoba kembali rasa yang telah hilang bersamanya. Tapi entah mengapa terlalu banyak pertimbangan dalam fikirannya. Sampai akhirnya ia, mencari fakta untuk menyakini apa yang akan ia lakukan nanti. Dan ternyata, fakta itu terbukti. Salah satu dari mereka t’lah berubah. Rasa yang dulu kunjung tiba, kini mengambang dalam angan. Sang gadis tetap tegar menerima fakta yang ia temukan. Ternyata ALLAH masih sayang dengannya. Sebelum ia membuka hatinya kembali, terlebih dulu ia membukakan matanya lebar-lebar. Tidak seharusnya dari awal sang gadis memulai semua ini dengan sebuah perasaan yang murni. Tapi, memulai dengan fakta dan logika.

Sampai akhirnya, sang gadis merahasiakan rasanya untuk tidak di publikasikan dalam komunikasi mereka. Dengan penuh senyum dan ke ikhlasan, sang gadis tetap menjadi pendengar setianya. Membantu memecahkan sebuah masalah rumit yang dialaminya. Menuntun untuk berani bersikap jujur dengan dirinya sendiri, walaupun disatu pihak terasa tersakiti. Memberikan semangat, ketika ia lemah untuk berpijak kembali. Dan akhirnya sang gadis membatu menemukan kembali soulmatenya yang t’lah pergi.

Wow………, mulia sekali hati sang gadis. Ia tetap membantu dengan keihklasannya dan berekspresi dengan senyumannya. Andai saja seseorang itu mengetahui apa yang dialaminya, apakah orang itu akan menemukan soulmatenya kembali? apakah ada sebuah ruang untuk ketulusan hati sang gadis? Dan apakah rasa ini akan menjadi sebuah kisah mereka?

Hmmm… hanya waktu yang dapat menjawab semua pertanyaan itu. Yang jelas dengan satu pelajaran ini, menjadikan sang gadis lebih berhati-hati tuk tetap berjalan dalam arus-NYA hingga ia menemukan soulmatenya yang benar-benar tercipta untuk menjaga selama hidupnya dan menuntun dalam akheratnya kelak…………

©hikiepop,

My room, 09012008, 21:58 WIB

Sabtu, 05 Januari 2008

THIS MY BOOK


365 hari sudah,

buku ini kutulis dengan warna-warni tinta kehidupan
begitu banyak warna yang t’lah menghiasi buku ini
begitu banyak ekspresi yang terpancar pada setiap halamannya
begitu banyak peran yang hadir dalam setiap bait


kemana mata ini menatap,
otak slalu ikut merekam inspirasi dalam setiap bab
kemana langkah ini berpijak,
tanganpun ikut mengayun pena di setiap lembaran kosong


kini , dalam 1 hari terakhir
kututup dan kukunci buku ini dalam sebuah kotak jiwa
Dan sudah berada 24 buku yang tertata apik di dalamnya,
T’lah menjadi pondasi dan melindungi berbagai nurani
untuk menghadapi badai yang akan datang


Karena buku-buku ini adalah kekuatanku,
untukku tetap menjadi rumput liar

yang terus tumbuh dan bertahan dalam
gejolak alam yang tak tentu

kapan ia datang dan kapan ia harus pergi


Bersama detik ini,
aku akan memulai mengayunkan pena dalam sebuah buku baru
dengan berbagai peran yang misteri,
ekspresi yang belum menentu,
dan warna yang belum manapakan keindahannya
karena pena yang hadir didalamnya akan terus mengayun seiring dengan mata memandang dan kemana arah langkah ini kan berpijak esok
………………………………



chikiepop
pondokgede,010108, 00:00 WIB


Kamis, 03 Januari 2008

--== SMILE ==--

Api di hati akan mengirimkan asap kedalam kepala…

Meskipun batu di rubah menjadi emas….

Hati manusia tak akan pernah puas….


Jika diri tak memulai hari ini dengan senyuman

Belum terlambat untuk mencobanya esok hari….


Senyuman tidak hanya menampilkan wajah yang cerah….

Tapi juga menghangatkan dunia

Karena seyuman itu sama dengan semua bahasa ………

Dunia akan tampak lebih ceriah bila di lihat dari balik SENYUMAN……

for dunkfret and the crew

Awal kita saling menerima dan merangkul satu dengan yang lain, sejalan dan setujuan dengan canda tawa menghiasi hari ini dengan indah.

Di iriringi lantunan sang detik yang tak kunjung berhenti untuk terus melangkah kemana kaki ini akan berpijak..

Banyak hal yang kita lewati bersama,

dan banyak hal pula kerikil tajam menusuk keseharian kita …

embun pagi pun menjadi saksi bisu disaat kita saling berkeluh kesah tentang perasaan yg tak tentu…

berbelas kaki mandaki tempat yang abadi, berbelas tangan merangkul dengan penuh cinta, berbelas mata memantau kedamaian..

satu tenda melawan angin malam bersama…

menikmati serpihan bintang yang tak kunjung diraih..

secangkir susu pun memberikan kehangatan persahabatan

bulan selalu tersenyum dari sudut jendela beruangan sempit

dengan kebersamaan kita..

Namun kini di pertengahan sang waktu,

entah mengapa rasa itu mulai pudar dan satu persatu wujud pun makin menghilang tanpa jejak…..

Hingga akhir, kita memiliki jalan dan tujuan berbeda.

Dan kita pun tak lagi memiliki sang waktu untuk saling marangkul bersama, disaat salah satu diantara kita menangis…

tak ada lagi terlintas ditelinga kita

kehangatan itu…



by cHikipop

depok, 08172007


karena waktu tetap berperan dalam hari kita,

Dan mungkin massa yang akan menjadi kenangan terindah

dalam mimpi di antara kita…

cHikiepop, dpk 301007

Dalam mimpi mereka hadir saat itu…….

Dua gadis berbusana putih sedang membenahi kebutuhan yang akan dibawanya. Ketika itu pagi kian hangat dengan senyumnya, memberikan lentera hati kedua gadis untuk siap berangkat menuju rumahNYA. Air mata perpisahan pun mengiringi kepergian keduanya, sungguh pengalaman yang menakjubkan. Lantunan ayat – ayat ALLAH pun terngiang menemani langkah mereka.

Bis akan segera berangkat….!!!

“Jaga adiknya baik-baik ya……?” pesan terakhir yang kudengar dari tanteku yang mengantarkan kami.

Dan salam perpisahan pada setiap tatap mata begitu terasa dalam, lantunan do’a orang yang terkasih slalu membentengi hati mereka dalam perjalanan. Kulihat di sekelilingku hanya mereka berumur kurang lebih dari 60 th yang memenuhi bis ini dengan tertutp rapat balutan putih tanpa ada yang telihat sehelai rambutpun, dan hanya dua bangku tersisa untuk ku dan adikku yang berumur kurang dari 30 th.

Dalam lelahnya perjalanan, membuat mataku dan adikku terpejam sesaat. Sedetik aku tertidur lelap ternyata kami sampai ke tujuan. Ku genggam tangan adikku dan kuturun dari bis. “Subahanallah de…, keren banget, asli keren banget….!!!” Kata pertama ketika aku turun dari bis. Bahkan Mataku tertuju dengan bangunan yang megah, indah, damai dan bercahaya. Kulihat beribu orang dari penjuru dunia mengelilingi bangunan hitam kotak sambil melantunkan ayat Allah. Tanpa berfikir panjang, kuletakan barang yang ku bawa, ku tarik tangan adikku dan ku genggam seerat-seratnya untuk ikut bersama orang-orang tersebut hingga kita pun berada dalam jalurnya. Di tengah ribuan orang, genggamanku mulai lepas. Aku dan adikku berpisah, bahkan tubuhku terus terbawa hingga kepalaku masuk ke sebuah lubang hitam. “Astaghfirllahal’azhim, gelap sekali…”, apa yang aku lihat ini?. Saat itu ku langsung sadar, bahwa adikku berpisah dari ku. Aku panik, bahkan saking paniknnya pesan tarakhir tanteku slalu menghantuiku. “Ya, Allah….??? Kamu dimana de….???? Ade……????!!!” akhirnya aku keluar dari bangunan megah itu, di halaman bangunan itu aku terus berteriak memanggil namanya dan mencari kemana adikku. Hingga di suatu sudut bangunan itu, berdiri gadis yang menangis ketakutan. Kudekati dan ternyata itu adikku. “Alhamdulillah….., terima kasih ya Allah” kupeluk erat tubuhnya dan tak ku lepaskan genggamannya lagi…………

Azan subuh mengakhiri ceritaku, hingga aku terbangun. Segera aku melaporkan apa yang aku rasa dalam tidurku kepadaNYA. Semoga apa yang kurasa,kudengar,dan kulihat adalah anugrhanya…… Amin…

PLEASE BACK GO TO THE NATURE

Tanamlah kami dengan penuh cinta dan kasih
Sirami kami dengan hangatnya mimpi hari esok
Rawatlah kami dengan iman dan keihklasan
Demi kehidupan yang damai untuk semua mahluk hidup didunia

Jangan kau tumbangkan kami dengan ke egoisanmu
Jangan kau bakar kami dengan kekuasaanmu
Jangan kau culik sahabat-sahabat kami demi kepuasanmu di dunia
Janganlah kau jadikan kami sebagai nasi dalam perutmu yang busuk

Biarkanlah kami tumbuh tenang di alam ini
Izinkan kami untuk melindungi kalian dari panasnya matahari
Izinkan kami untuk memberi manfaat bagi mahluk hidup yang membutuhkan
Izinkan kami untuk tetap mengobati perihnya luka dalam penat kalian
Izinkan kami untuk bisa menyegarkan jendela kalian ketika hujan menyirami kami
Izinkan kami untuk menetralisir racun-racun yang kalian taburkan ke udara
Izinkanlah kami untuk tetap menjadi paru-paru dunia kalian
Dan izinkanlah kami untuk tetap hidup mengiringi kalian
Hingga saat itu datang menghancurkan kami dengan kuasaNYA……

Depok,201107, cHikiepop