Dalam mimpi mereka hadir saat itu…….
Dua gadis berbusana putih sedang membenahi kebutuhan yang akan dibawanya. Ketika itu pagi kian hangat dengan senyumnya, memberikan lentera hati kedua gadis untuk siap berangkat menuju rumahNYA. Air mata perpisahan pun mengiringi kepergian keduanya, sungguh pengalaman yang menakjubkan. Lantunan ayat – ayat ALLAH pun terngiang menemani langkah mereka.
Bis akan segera berangkat….!!!
“Jaga adiknya baik-baik ya……?” pesan terakhir yang kudengar dari tanteku yang mengantarkan kami.
Dan salam perpisahan pada setiap tatap mata begitu terasa dalam, lantunan do’a orang yang terkasih slalu membentengi hati mereka dalam perjalanan. Kulihat di sekelilingku hanya mereka berumur kurang lebih dari 60 th yang memenuhi bis ini dengan tertutp rapat balutan putih tanpa ada yang telihat sehelai rambutpun, dan hanya dua bangku tersisa untuk ku dan adikku yang berumur kurang dari 30 th.
Dalam lelahnya perjalanan, membuat mataku dan adikku terpejam sesaat. Sedetik aku tertidur lelap ternyata kami sampai ke tujuan. Ku genggam tangan adikku dan kuturun dari bis. “Subahanallah de…, keren banget, asli keren banget….!!!” Kata pertama ketika aku turun dari bis. Bahkan Mataku tertuju dengan bangunan yang megah, indah, damai dan bercahaya. Kulihat beribu orang dari penjuru dunia mengelilingi bangunan hitam kotak sambil melantunkan ayat Allah. Tanpa berfikir panjang, kuletakan barang yang ku bawa, ku tarik tangan adikku dan ku genggam seerat-seratnya untuk ikut bersama orang-orang tersebut hingga kita pun berada dalam jalurnya. Di tengah ribuan orang, genggamanku mulai lepas. Aku dan adikku berpisah, bahkan tubuhku terus terbawa hingga kepalaku masuk ke sebuah lubang hitam. “Astaghfirllahal’azhim, gelap sekali…”, apa yang aku lihat ini?. Saat itu ku langsung sadar, bahwa adikku berpisah dari ku. Aku panik, bahkan saking paniknnya pesan tarakhir tanteku slalu menghantuiku. “Ya, Allah….??? Kamu dimana de….???? Ade……????!!!” akhirnya aku keluar dari bangunan megah itu, di halaman bangunan itu aku terus berteriak memanggil namanya dan mencari kemana adikku. Hingga di suatu sudut bangunan itu, berdiri gadis yang menangis ketakutan. Kudekati dan ternyata itu adikku. “Alhamdulillah….., terima kasih ya Allah” kupeluk erat tubuhnya dan tak ku lepaskan genggamannya lagi…………
Azan subuh mengakhiri ceritaku, hingga aku terbangun. Segera aku melaporkan apa yang aku rasa dalam tidurku kepadaNYA. Semoga apa yang kurasa,kudengar,dan kulihat adalah anugrhanya…… Amin…
0 komentar:
Posting Komentar